Majalah Tempo merupakan satu media cetak di Indonesia yang cukup populer. Bahkan, saat ini versi online juga tersedia dengan nama domain Tempo.co. Sebagai media yang berpengalaman dengan informasi rill dan update, koran Tempo memang layak menjadi rujukan setara Jawa Pos, Koran Memo, Tribun dan media tenar yang lainnya.
Agar pembaca mendapatkan pemahaman lebih lengkap tentang koran Tempo, maka pada artikel berikut, sengaja diulas tentang sejarah media dan ciri khasnya. Sedangkan di akhir nanti akan dijabarkan tentang desain yang diusung oleh pihak manajemen media.
Sejarah Majalah Tempo
Majalah Tempo disinyalir lahir pada tahun 1971. Namun, pada saat itu, PT Grafiti Pers sebagai penerbit masih belum menjadi perusahaan publik. Koran pun hanya terbit edisi mingguan dengan pola cetak yang masih sederhana.
Baru pada tahun 1978, perusahaan bisa membeli percetakan modern yang menggunakan mesin Hibrida dari Amerika Serikat yang diberi nama PT. Temprint. Dengan adanya percetakan ini, pihak manajemen berhasil menerbitkan koran sekaligus majalah Tempo yang terkesan lebih berwarna dan desain simpel.
Akan tetapi, dalam perjalanannya media ini tidak pernah langgeng. Bahkan koran dan majalah Tempo sempat di-bredel oleh pemerintah orde baru selama 4 tahun. Tepatnya dari tahun 1994 hingga 1998.
Namun, pada tahun 2001 ketika sudah memasuki masa reformasi, regenerasi perusahaan pun terjadi. Salah satunya adalah pergantian perusahaan dari PT Grafiti Pers menjadi PT Tempo Inti Media Tbk pada tahun 2001. Di tahun ini pula, majalah dan koran Tempo kembali muncul dan eksis hingga saat ini.

Ciri Khas Majalah Tempo
Setiap media pasti memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dari media lain. Terkadang, ciri-ciri inilah yang menjadi senjata andalan perusahaan media untuk memenangkan persaingan sebagai penyiar informasi terbaik.
Majalah Tempo juga termasuk media yang memiliki ciri khas. Bahkan, majalah inilah yang dalam pergerakannya selalu menjadi kontroversial. Kasus unggahan informasi seputar Pilpres kemarin yang sempat memantik polemik panas, adalah salah satu contohnya. Untuk lebih jelasnya, berikut ini ciri khas majalah Tempo:
1. Cover Story Bombastis
Ciri khas Tempo yang pertama ialah pemilihan narasi untuk cover story atau judul sangat bombastis. Bahkan terkesan berlebihan.
Sekalipun begitu, judul semacam ini yang menarik minat pembaca untuk membaca artikel yang ada di dalamnya. Namun, tidak dimungkiri, judul semacam ini pula yang membuat redaksi terkandung masalah.
Berikut contoh Cover Story bombastis yang kami petik dari majalah.tempo.co terbaru, yaitu:
- Mengajak Musuh Ke Dalam Selimut
- Telepon Berujung Petaka
- Hitam Putih Makruf Amin
- Nyanyian Nyaring dari Sukamiskin.
2. Ulasan Berita Lebih Mendalam
Antara koran dengan majalah, ciri khas Tempo terkait ulasan berita ternyata tidak sama. Teruntuk majalah, penjabarannya lebih detail dan mendalam. Bahkan jumlah kata yang digunakan minimal 1000. Sedangkan untuk koran, masih menggunakan ciri khas biasa, yaitu uraian singkat dan terbebas dari opini penulisnya.

Desain Media Majalah Tempo
Salah satu daya tarik media agar banyak dibaca ialah, desainnya dibuat semenarik mungkin. Sekalipun ini tidak se vital informasi yang disampaikan, tampilan majalah baik cetak maupun yang berupa website tetap hal yang penting.
Karena itulah, majalah Tempo juga mengusung desain tersendiri yang cukup eksklusif dan elegan. Berikut beberapa desain yang diusung oleh pihak desainer media Tempo, yaitu:
1. Desain Posisi Gambar Memenuhi Halaman Majalah
Jika memasuki situs majalah tempo online, pembaca tidak hanya akan disuguhkan oleh artikel informasi, gambar terkait artikel tersebut juga bisa dilihat dengan jelas. Jadi tidak perlu mengklik judulnya, gambar sudah ada di atas judul.
Desain ini membuat tampilan web lebih berwarna. Namun, menurut kami agak berlebihan karena ukuran gambarnya terlalu besar. Bahkan gambar utama hampir menutupi separuh laman. Jika ingin melihat secara penuh, pembaca harus menggeser terlebih dahulu halamannya.

2. Desain Huruf Lebih Unik dan Berukuran Besar
Sebagian besar majalah menggunakan huruf tipe Arial dengan ukuran huruf 12 pt. Tetapi yang digunakan pada majalah Tempo, tipe huruf sepertinya menggunakan Time News Roman dengan ukuran 14-16 pt.
Dengan ukuran ini, artikel bisa dibaca dengan jelas. Apalagi pembacanya tidak hanya anak muda, para orang tua pun yang penglihatannya sudah lemah, masih banyak yang membacanya.
Bagaimana dengan review singkat Majalah Tempo di atas? Semoga bisa menjadi tambahan pengetahuan tentang jenis-jenis media di Indonesia.